Posts

Tetangga

Image
Percaya atau tidak, tetanggaku berkata bahwa pada suatu malam ia pernah menyaksikan makhluk misterius seperti manusia burung yang tinggi besar bermantel hitam menampakkan dirinya dekat satu rumah di ujung jalan. Saking penasaran, aku mengajukan diri untuk menjadi anggota pengintai yang setiap jam mengintip dari dalam rumah ke arah tempat kejadian perkara. Mari kita buktikan, "apa makhluk semacam itu ada?" Demikianlah kegiatan tersebut menjadi pekerjaan baruku. Sebagai siswa SMA tingkat akhir, aku lebih memilih menghabiskan banyak waktu di rumah ketimbang di sekolah. Bukannya membatasi diri dari pergaulan, hanya saja aku ingin lebih leluasa untuk dapat melakukan banyak hal. Seperti membuat name misalnya, sketsa kasar sebuah naskah komik. Salah satu hal yang bisa membuatku lupa waktu kalau sudah mengerjakannya. Tidak ada yang menegurku untuk berhenti walau hari sudah larut, karena aku lebih banyak sendiri ketika di rumah. Ibu meninggal satu tahun lalu akibat penyak...

Pemuda Hijrah

Image
Semua berawal ketika aku menjadikannya pengurus kelas ketika SMA. "Dandi, kamu jadi seksi rohani ya!" perintahku. "Hah? Kenapa aku?" Bukan tanpa alasan. Selama ini aku melihatnya sebagai siswa paling baik sekelas. Terlepas dari sifatnya yang diam-diam usil. Kami sudah berteman dekat sejak kelas X. Seperti yang kubilang, bahwa citra yang baik itu memang sudah melekat pada dirinya. Terlihat dari penampilannya yang menggambarkan siswa teladan. Uniknya, dia selalu membawa buku yang kutahu siswa lain tak pernah membawanya, yaitu buku paket mata pelajaran seni rupa dan olahraga yang merupakan mata pelajaran praktik. Seluruh siswa, termasuk aku pasti berpikiran bahwa untuk apa berat-berat membawanya. Mungkin bagi kebanyakan orang, tipe siswa semacam itu sangatlah membosankan. Terutama bagi kalangan perempuan kekinian. Umumnya, semua orang setuju untuk tidak menilai seseorang dari luarnya saja. Namun, tetap saja seseorang terlihat dihindari oleh orang yang berpe...

Gadis Mimpi

Image
Saat itu, rasanya seperti hari pertama bersekolah di SMA super elite, terlihat dari gedung tampak depan. Bangunannya seperti sudah berdiri sejak lama alias peninggalan zaman kuno. Biar begitu, nampaknya masih kokoh dan terawat. Tiang-tiang besar yang membentang menyangga payung atap, membuat ruangan di sekitarnya menjadi gelap. Aku benar-benar dibuat terpukau oleh lingkungan di sana. Hingga suara bel masuk terdengar dan membuatku sadar untuk segera mencari di mana kelasku. Entah sudah berapa anak tangga yang kulalui, tetapi aku tidak menemukan petunjuk mengenai keberadaan kelas sama sekali. Tidak banyak juga orang yang kutemui, baik siswa maupun tenaga kependidikan. Mereka tampak menghilang. Hingga seseorang yang kukenal memanggilku dari jauh,  "D! Kelas lu disini!" Dia adalah Tio. Buru-buru aku menghampirinya. Biar kukatakan satu hal, bahwa sebenarnya aku sedang berada di dunia mimpi. Tio merupakan temanku di dunia nyata, wajar bukan kalau kami sudah saling kenal. "K...

Libur Panjang

Image
Hari ini. Aku bermimpi. Tentang seseorang yang sejak lama tak kujumpai, sekitar satu tahun lebih. Ia pulang ke rumah, dalam keadaan yang ーkalau kutebak, pasti lelah setelah selama itu pergi liburan. Biar begitu, pasti juga menyenangkan. Karena ia kembali dijemput oleh ayah dengan motor. Seringkali aku dibuat khawatir olehnya. Meski tak membawa barang bawaan. Tetapi rasanya takut kalau sampai terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di jalan. Karena biar bagaimanapun, ia pernah jatuh sakit. Terbaring lemah hingga tak berdaya dan kaku. Tetapi tak apa, kini ia sudah tampak baik-baik saja. Bahkan parasnya terlihat lebih cantik dari saat perjumpaan terakhir kami. Selamat datang kembali, mama. Kedatangannya tak pernah berhenti membuatku hilang kendali. Aku tidak sekuat dirinya, yang hanya dengan menatapnya saja seketika membuat wajahku kusut. Ia selalu tampak keheranan melihatku menjadi laki-laki secengeng ini, bahkan setelah dewasa. Kalau ia berpikir demikian, aku akan membantahnya. Biar sedew...